LSM Getar Metro Gelar Workshop Memberikan Edukasi Pengelolaan UMKM

LSM Getar Metro Gelar Workshop bagi Para UMKM

Metro – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Transparansi Rakyat (Getar) Kota Metro menggelar Workshop bagi para pelaku Usaha Micro Kecil Menengah (UMKM) di Bumi Sai Wawai.

Kegiatan tersebut berlangsung di Sekretariat LSM Getar yang berada di Jalan Abri, Gang Rahayu, No 01, RT 12, RW 27, Kelurahan Iringmulyo, Kecamatan Metro Timur, Kamis (01/06/2023).

Ketua Umum LSM Getar, Syaheri mengatakan, hari ini pihaknya menggelar workshop pengembangan potensi kecakapan hidup dalam bidang usaha home industri bagi para pelaku UMKM di Bumi Sai Wawai.

“Adapun tujuan daripada workshop ini diadakan guna memberikan edukasi tentang memasarkan dan mengelola UMKM dengan baik. Sehingga kedepannya para pelaku UMKM di Kota Metro dapat meningkatkan ekonomi dan mengurangi pengangguran bagi masyarakat kecil menengah,” katanya.

Dia mengungkapkan, workshop tersebut diikuti sebanyak kurang lebih 35 pelaku UMKM di Kota Metro.

“Hari ini kegiatan workshop diikuti sebanyak 35 pelaku UMKM di Bumi Sai Wawai. Kegiatan ini kami adakan selama kurang lebih dua hari. Adapun narasumber yang memberikan materi workshop pembuatan tempe pada hari ini berjumlah dua orang,” ungkapnya.

Pihaknya berharap, kedepannya pemerintah Kota Metro dapat bersama-sama berkolaborasi dalam mengadakan workshop tersebut.

“Mudah-mudahan untuk kedepannya nanti pemerintah Kota Metro bersama-sama dengan LSM Getar dapat berkolaborasi mengadakan kegiatan workshop seperti ini,” tuturnya.

“Saya juga mengucapkan terimakasih kepada narasumber dan para anggota yang sudah membantu menyelenggarakan kegiatan ini dengan baik. Mudah-mudahan hasil daripada workshop ini dapat bermanfaat bagi para pelaku UMKM yang ada di Kota Metro,” tandasnya.

Pada kesempatan yang sama, Pelaku Usaha Pembuatan Tempe, Danang Setiaji menerangkan bahwa, proses pembuatan tempe harus dilakukan steril dan higenis.

“Jadi awal membuat tempe itu kita rebus terlebih dahulu kedelainya, setelah direbus baru direndam selama sehari semalam. Kemudian baru kedelai dicuci dan ditiriskan, setelah itu baru peragian dan pengepakan,” terangnya.

“Setelah tempe jadi, cara pemasaran kita dengan cara menyetorankan ke warung-warung dan keliling. Apabila tempe tersisa, maka kita olah menjadi keripik tempe. Sehingga tempe tidak terbuang atau menjadi BS,” imbuhnya.

Dirinya juga mengungkapkan rasa terimakasih kepada LSM Getar yang telah menggelar kegiatan workshop bagi para pelaku UMKM di Bumi Sai Wawai.

“Saya ucapkan terimakasih kepada LSM Getar Metro yang telah menggelar workshop pada hari ini. Semoga ilmu yang diberikan pada hari ini dapat bermanfaat untuk kedepannya nanti. Semoga LSM Getar lebih maju dan sukses, dan mampu mengadvokasi kepentingan masyarakat terhadap pemerintah,” pungkasnya. (Red)

Genta

Loading

Redaksi
Author: Redaksi

Related posts

Leave a Comment